Campuhan Ridge, Jalan Bahagia di Ubud

/
2 Comments

Sebagai orang Jakarta yang lahir sampai besar di Jakarta, saya merasa semakin enggak fit tinggal di ibukota ini. Dengan segala fasilitas dan keterbatasan yang ada di Jakarta, saya merasa dituntut untuk lebih banyak duduk daripada jalan kaki.

Entah merasa atau enggak, tapi semakin ke sini berapa kali jalan kaki di Jakarta dalam sehari itu bisa dihitung dengan jari. Jalan kaki yang saya maksud di sini adalah jalan kaki yang signifikan, seratus langkah ke atas atau lebih dari 500 meter. Jalan kaki ini seperti di pagi hari jalan dari rumah ke halte angkutan umum/pangkalan ojek, jalan dari halte/tempat parkir/lobi kantor ke ruangan, jalan ke dan dari tempat makan siang, pulang kantor ke tempat parkir/halte terdekat, dan jalan ke rumah setelah ngangkot.

Yang merasa rutinitas hariannya seperti di atas, coba dihitung berapa kali jalan kaki dalam sehari? Bagi yang pakai kendaraan pribadi atau mageran atau rumah dekat kantor, coba jumlah itu dikurangi tiga sampai lima kali. Berapa kali jalan kaki kah sekarang?


Kenyataan (pahit) ini membuat saya selalu ingin menjawab kerinduan jalan ini ketika lagi di luar Jakarta.

Kesempatan itu saya gunakan ketika berada di Ubud beberapa waktu yang lalu. Siapa yang tidak tahu Ubud, salah satu tujuan utama turis karena kekayaan alam, kuliner unik dan ketenangan yang akan sulit ditemui di pesisir selatan Bali. Tidak heran banyak turis kesini hanya untuk menyepi sendiri, termasuk saya.


Saya harus berterima kasih pada Ubud, khususnya Campuhan Ridge, yang telah berhasil membahagiakan jiwa dan raga saya pagi itu.

Untuk menuju ke sini gampang banget. Dari Jalan Raya Pasar Ubud, jalan ke utara sekitar 1 KM dan akan nemuin signage IBAH Villas di sebelah kanan jalan. Ikuti penunjuknya yang to the hill, yaitu jalan yang menurun di sebelah kirinya.



Setelah menuruni jalan akan ada signage ini, ikuti aja. Dari situ dijamin gak nyasar, karena penunjuk jalan ada di setiap 100-200 meter. Jalurnya sendiri kurang lebih 2 KM, dimana sebenarnya jalur ini adalah jalur alternatif menuju sebuah campuhan atau kampung dalam bahasa bali.


Di awal jalur ini, kita akan melewati pura dan sungai. Setelah itu jalan akan sedikit menanjak, tetapi pemandangan setelah itu worth the hike. 



Pepohonan tropis, resor-resor eksotis di kaki bukit dan suara gemericik aliran sungai seakan menyihir kaki yang lumayan kaget dikasih tanjakan di awal perjalanan. It's simply wonderful and peaceful.




Karena saya kemarin jalan sendiri, Campuhan ini menjadi jalur kontemplasi saya. Jalur dimana saya bicara dengan diri sendiri, tentang segala hal yang sampai saat itu membuat saya senang, sedih, keberhasilan saya, kegagalan saya, sampai segala rencana ke depan. Ibarat Siddharta Gautama punya jalur Gyaana, saya punya Campuhan Ridge. Hahaha agak timpang ya metafornya. Yet it still feels good, karena sulit dapat momen  jalan dengan tenang seperti ini di ibukota.

Campuhan Ridge good place to have a good time with yourself, as well as with your friends. Kalau ke sini sama temen-temen I bet it will be fun, too! Rencanain aja lari pagi bareng di sini atau rental sepeda atau ya jalan kaki sama-sama, pasti seru.


Setelah sekitar setengah jam jalan, selain menemui sawah yang membentang di sana sini, kita akan menemui resor, hotel, galeri seni dan toko souvenir. Ternyata banyak juga wisatawan melewati jalur ini. Saat kemarin saya di sini, banyak warga lokal pun melewati jalur ini untuk olahraga bersama. Asik juga.


Sekitar sejam jalan santai, akan ada Karsa Cafe dengan view yang apik untuk istirahat atau minum jus untuk refresh. Saya gak pesen apa-apa di sini, karena harus segera balik ke pusat kota. Cuma ngobrol sebentar sama mbak kasirnya tentang kawasan ini, numpang ke toilet sama numpang foto. Hehe. Tapi lihat-lihat di review orang, tempat ini recommended ntuk bersantai atau makan siang sehabis trekking.



Gimana gak asik ya liatnya ijo-ijo gini?



Tips trekking di Campuhan:
- Lebih pagi lebih baik, ketika matahari masih bersahabat. Sore hari juga bisa, asal kembali sebelum malam karena tidak ada penerangan di jalur ini.
- Pakai sepatu atau sendal yang nyaman untuk jalan menanjak.
- Bawa topi/sunglasses, karena sinar matahari lumayan menusuk karena jarang ada tempat teduhan (sekalian buat properti foto ;)
- Bawa baju ganti, khususnya yang abis trekking mau langsung jalan atau makan cantik di sekitaran Ubud. You'll get a bit sweaty at Campuhan Ridge.


OTW Walk, Happy Walk.


You may also like

2 komentar :

  1. Ubud is the best dah kalau buat jalan - jalan :) Apalagi dihabiskan buat trekking ringan, atau sepedaan~ Sesuatu yang sederhana tapi bisa bikin bahagia kalau dilakukan di Ubud :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya asik ya.. sepedaan nih belum pernah! Pingin balik lagi :')

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.