Bekerja office hour 9 to 5 tidak berlaku bagi kami para pekerja di lapangan. Kadang bisa jam tujuh pagi sampai lima sore, kadang jam lima subuh sampai jam tujuh malam.. ya prinsip suka-suka deh, karena pada dasarnya semua tergantung dari apa yang ingin diliput.

Capek? Kalau ngomongin capek ya sama lah seperti teman-teman yang setiap hari berangkat pagi pulang malam kerja di rimba ibukota yang sesak. Terkadang (seringnya sih) malah bisa lebih melelahkan karena bener-bener kerja di rimba yang berbatu, becek, terjal, berduri, lembab, berpacet, dan sebagainya dan seterusnya. Jadiii temen-temen harus tetep bersyukur ya masih bisa pulang pergi cari nafkah di rimba aspal alias kota, karena kadang hal yang kita anggap biasa bisa mewah di mata yang lain :)

Berjemur di panas terik matahari, kaki pegel beset sana beset sini, perut gak karuan terombang ambing di laut, pundak pegel bawa ransel.. udah jadi santapan kita setiap hari. Jujur, pertama-tama saya pun sempat 'cultural shock'. Gimana enggak, di Jakarta, kota tempat saya lahir dan tinggal, dimana sih tempat yang gak pakai AC? Dimana sih tempat yang gak ada mobil/motor/kendaraan umum? Dimana sih yang gak ada warteg/warung padang terdekat? Semua serba nyaman, semua serba terjangkau, semua serba mudah. Itulah alasan saya kenapa sedari dulu saya ingin sekali keluar dari 'zona nyaman' saya ini dengan segala kemudahan yang ada.

Beruntungnya saya, 'keluar' dari Jakarta menjadi pekerjaan. Yang artinya saya bisa mengurangi kepadatan rimba Jakarta, yang semakin bertambah sesak setiap harinya, dengan menjelajah rimba-rimba baru yang tersebar dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia... dan dibayar besar!

Eits, jangan langsung mengira-ngira nominal uang ya.. dibayar besar versi saya agak berbeda. Apa yang saya lihat, dengar, tahu, dan rasakan, itulah tolak ukur saya. Hehehe. Dibayar dengan apa yang semua panca indera saya dapatkan dikali memori yang tertinggal itu rasanya melebihi angka nominal mana pun. :)

Termasuk foto ini,
menikmati senja di atas kapal di perairan Komodo Flores, penutup cantik setelah hari itu merupakan kali pertama saya (akhirnya setelah sekian lama) bertemu manta bersama dengan teman-teman dari Manta Watch yang inspiratif. Senja sore itu seketika jadi lima kali lebih cantik!

Sebenarnya dibayar dengan nominal uang menurut saya tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang saya dapatkan dalam setiap perjalanan, setiap orang yang saya temui.. dan di setiap momen matahari terbenam di langit yang cerah seperti ini.

Semoga kamu menikmati senja di rimbamu sendiri.
Salam.



Pecinta keindahan, pecinta hidup
x

Diberdayakan oleh Blogger.