Scuba Diving adalah salah satu kegiatan yang sangat memuaskan jiwa raga saya dan rasanya setiap orang yang melakukannya. Rasanya kalau sudah berada di dalam laut terbayar semua perjuangan dari booking trip yang menguras tabungan, pakai wetsuit yang menguras keringat, perjalanan ke spot yang bisa berjam-jam menguras kesabaran.. belum lagi kalau mendadak hujan dan gelombang pasang yang menguras mental. Tapi, kalau udah nyempung itu nyessssss.. serasa dinginnya air laut gak cuma ngademin badan tapi juga hati yang panas.


Saya pun percaya, selain ingin menikmati pemandangan bawah laut yang luar biasa indah, kita pun ingin mengabadikan pengalaman berada di dunia yang berbeda 90 derajat dari dunia kita sehari-hari. Ya, mengabadikan sensasi scuba diving itu sendiri, bernafas di dalam laut seolah serupa dengan ikan! Beruntung untuk yang sudah punya alat untuk bisa foto underwater. Yang belum punya, beli satu kamera/case underwater gak ada salahnya lho. Ada banyak variasi dari pemula sampai pro, dari yang harga terjangkau sampai yang ngebayangin harganya aja males. So, gak ada salahnya sebagai divers kita investasi di kamera underwater ini sesuai kemampuan dan kebutuhan. Next time saya akan post rekomendasi tentang perangkat ini juga ya.

Terinspirasi dari sensasi scuba diving yang saya sebut tadi dan budaya selfie yang gak lepas dari kehidupan masa kini, saya merangkum lima rekomendasi gaya untuk underwater selfie. Kebetulan foto-foto dari dive trip saya beberapa lalu ke Pulau Weh Aceh ini merepresentasikan beberapa gaya wajib saat nyelem:

1. Surface -selfie


Oke ini belum bisa dibilang underwater, secara yang masuk air baru sebagian badan (hehehe) tapi tetep selfie sebelum/sesudah masuk ke dalam laut ini harus didokumentasikan. Gaya terserah, karena basically di atas sini masih aman untuk melakukan gaya sesuka hati, kecuali kalau ombak besar dan arus kencang ya. Surface selfie macam ini harus secepat dan sepraktis mungkin. Karena kebetulan kamera lagi saya pegang sendiri, jadilah selfie pamer gigi aja. Kalau kameranya pakai lensa wide, selfie rame-rame juga asik.
Tip: lihat situasi kanan kiri, jangan sampai kebawa arus atau malah ditinggalin rombongan karna keasikan selfie.

2. Happy Diver -selfie


OK atau Alright signal is mandatory for underwater selfie. As for me it means, I am a HAPPY diver! Pose ini adalah favorit saya dan mungkin banyak teman-teman penyelam juga. Ketika menemukan spot bagus untuk diabadikan, gerakan tangan OK ini seperti refleks karena sinyal tangan ini lumayan sering dipakai ketika menyelam. Buoyancy skill untuk mengambang tanpa naik turun di dalam laut ini adalah kunci dari scuba dive itu sendiri dan hampir semua underwater selfie termasuk pose ini. Jadi, kuasai itu dulu yang terpenting.
Tip: kalau kondisi memadai dan buoyancy sudah oke, coba lepas octopus (dive gear untuk mengalirkan udara dari tangki ke mulut kita) supaya senyum lebih kelihatan. Walaupun di percobaan pertama kedua pasti kelihatan masih panik dan senyum seperti lagi ngulum permen atau nahan pup, coba terus! Practice makes perfect.

3. Cruisin' -selfie


Ini gaya yang paling aman, nyaman dan netral karena merepresentasikan what scuba diving looks like. Situasi dimana kita tenang dan menyatu dengan kehidupan yang ada di sekitar. Posenya biasa selayaknya lagi menyelam yang benar pada umumnya, tangan melipat di perut, pandangan ke depan, dan kaki kicking seperti biasa. Selfie macam ini enak, karena fotonya bisa diambil dari bermacam-macam angle. Foto dive buddy saya ini saya ambil dari samping ketika dia lagi asik cruising bersama kumpulan ikan-ikan kecil di Rubiah Sea Garden. Gemes ya.
Tip: pose ini lebih asik kalau diambil dari jarak yang agak jauh, supaya objek di sekitar subjeknya bisa keliatan, entah itu terumbu karang yang super nice, wreck keren atau kawanan ikan-ikan lucu. Foto macem ini akan lebih asik kalau pakai lensa wide angle!

4. I Feel Free! -selfie


Bukan mengadaptasi gaya Syahrini yang guling-gulingan di bukit sesuatu itu terus guling-gulingan di terumbu karang ya. Bukan.
I feel free pose ini adalah dengan membentangkan tangan selebar-lebarnya. Bisa dibilang ini pose andalan banyak divers yang saking excitednya berada di dalam laut bertemu dunia baru yang cantik nan rupawan. Biasanya selfie ini dilakukan pas di hamparan terumbu karang yang cantik, pas di tengah kawanan ikan-ikan, pas ketemu Manta atau hiu, pas ketemu mantan… eh :p
Tips: selain pas nyelem dengan dive gears, pose ini juga seru ketika surface time tapi hasrat narsis masih ingin disalurkan. Suruh temen, yang masih ada di bawah laut untuk surface interval, fotoin kita yang sudah lepas dive gears. Duck dive di perairan dangkal dan voila.. I feel free!

5. Hovering selfie


Ada juga underwater selfie yang menggunakan skill seperti pose hovering ini. Butuh dive log (catatan riwayat penyelaman) yang lumayan untuk mendapatkan buoyancy yang baik untuk lancar melakukan posisi hover seperti ini. Hover adalah keadaan ketika kita berada di satu posisi tidak bergerak tanpa bantuan fins atau tangan kita, layaknya berada di zero gravity seperti di luar angkasa. Bisa dibilang skill ini one of the coolest in scuba dan untuk mencapainya kita butuh latihan! Bisa dilihat, saya pun belum sempurna untuk hover pose ini :p
Tips: latihan buoyancy dan hover di kolam renang dulu dengan dive master/buddy kepercayaan kita. Seru deh!

__________________
Sebenarnya ada banyak pose lain yang bisa dilakukan dalam laut. Creativity is the key! Tapi ingat, mau eksperimen gaya seperti apapun tetap utamakan keamanan dan kesadaran untuk tidak mengganggu keberadaan terumbu/hewan laut di sekitar. MENYENTUH, atau lebih parahnya lagi MENUNGGANGI, itu sama aja mempermalukan diri sendiri sebagai penyelam sejati.

A diver's contentment itu sesungguhnya cukup dengan melihat, menikmati, mengagumi, dan paling banter mengabadikan yang mereka lihat melalui lensa kamera untuk dinikmati di kemudian hari :)


Itu dulu rekomendasi gaya versi saya sebagai oleh-oleh dari dive trip ke Pulau Weh. Teman-teman yang punya pengalaman underwater selfie yang seru dan keren monggo di share ya!


Happy selfie, happy dive!
Perhelatan Jazz terbesar di Indonesia kembali lagi!
The biggest Jazz festival in Indonesia and one of the largest Jazz festivals in the world IS BACK!


Sebagai pribadi yang sangat mengapresiasi musik dan para musisi yang memproduksinya, saya selalu  semangat untuk datang ke acara konser atau festival musik yang ada di tanah air. Dalam hal ini Jazz, yang telah lama berhasil mencuri hati saya akibat dicekokin Papa sejak kecil. Oleh karena itu sejak Jakarta International Java Jazz Festival pertama kali diselenggarakan tahun 2005, saya hampir tidak pernah absen datang untuk merayakan pesta tahunan Jazz ini.

As a person who really appreciate music and the musicians who produce it, I'm very enthusiastic to attend concerts or music festivals in the country. In this case the Jazz, which has long managed to steal my heart due to my Dad's influence since childhood. Therefore, since the Jakarta International Java Jazz Festival was first held in 2005, I've become the regular attendee of this annual feast of Jazz.


Tahun ini, Jakarta International Java Jazz Festival, biasa disingkat JJF, menarik perhatian saya karena mengusung tema Explore Indonesia. Bagaimana tidak, dua hal yang saya cintai berasimilasi di dalam satu event bertaraf internasional ini. Semangat terlihat dari beberapa bulan belakangan, dimana JJF 2015 mengajak travelers dari seluruh nusantara untuk mempromosikan event ini sekaligus mengekspos keindahan dan kekayaan Indonesia dengan #JJFExploreID. Ibarat kata, sekali dayung dua pulau terlampaui. Salut untuk tim Java Festival production dengan ide kolaborasinya yang berkontribusi memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif negeri ini di mata dunia.



This year, the Jakarta International Java Jazz Festival (JJF) caught my attention by its theme: Explore Indonesia. Two things I love most, music and Indonesia, assimilated in the biggest Jazz festival in Southern Hemisphere. For the past few months, JJF 2015 invited travelers from around the country to promote this event as and to expose the beauty and rich cultures of Indonesia with #JJFExploreID through their social media channels. Like the saying, once paddle two islands exceeded. Salute to Java Festival Production team with the collaboration idea that obviously contributing to boost Indonesia's tourism and creative economy to the world.



Seperti tahun-tahun sebelumnya, Line Up JJF 2015 pun bikin semangat 45. Sebut saja Lisa Ono (my favoritte!), Chaka Khan ft. Incognito, Chris Botti,  Jessie J, Boby McFerrin, Christina Perri, Maurice Brown, Ron King Big Band, dan masih banyak lagi artis internasionalnya. Untuk musisi dalam negeri juga gak kalah kece, ada Tulus, Sheila On 7, Glenn Fredly, Kahitna, Petra Sihombing, Tiga Diva, Laya Putri..  wah, saking banyaknya posting ini bakal panjang banget kalau disebutin satu per satu.

As in previous years, the line up of JJF 205 is amazing. Call it Lisa Ono (my favorite!), Chaka Khan ft. Incognito, Chris Botti, Bobby McFerrin, Jessie J, Christina Perri, Maurice Brown, Ron King Big Band, and many more  dashing international artists. Superb local talents will also perform; Tulus, Sheila On 7, Glenn Fredly, Kahitna, Petra Sihombing, Tiga Diva, Laya Putri.. so many names it could make loooong lines only for this section.


Mungkin banyak yang bertanya-tanya ya,
"kok Jessie J sih? Memangnya dia penyanyi Jazz?" "What so jazz about Christina Perri?"
But then again, it's a music festival. It's a people party.

Some may ask,
"Why Jessie J? Is she a jazz singer?" "What so jazz about Christina Perri?"
But then again, it's a music festival. It's a people party.


Orang datang ke JJF with their loved ones to celebrate the festive and music. Genre musik Jazz, Soul, Funk, R&B, Blues, Pop.. sebenarnya semua punya spirit yang sama, bahasanya aja yang beda. Pendapat saya tentang JJF 2015 yang "melebarkan sayap"seperti ini justru bagus, karena orang yang preference-nya gak terlalu Jazz akan tetap happy dan bisa menikmati event ini. To have fun, to meet people and to be happy, that's what Indonesian people are good at, right?

People come to JJF with their loved ones to celebrate the festive and the music. Jazz, Soul, Funk, R & B, Blues, Pop .. actually they have the same spirit but different languages. I see the "expansion" of JJF 2015 actually brings more good than the bad. It makes those whose main preferences are not Jazz will remain happy and able to enjoy this event. To have fun, to meet people and to be happy, that's what Indonesian people are good at, right?


Bertempat di JIExpo Kemayoran, JJF 2015 akan berlangsung Jumat sampai Minggu 6, 7, dan 8 Maret 2015 mendatang. Tinggal hitungan hari bahkan jam sampai hari H, tetapi tiket masih bisa didapatkan di official website, rajakarcis.com, atau on the spot. Boleh juga coba peruntungan dengan ikutan kuis di sosial media yang berhadiah tiket seperti di sini dan sini.

Located in JIExpo Kemayoran, JJF 2015 will be held on Friday through Sunday 6, 7, and March 8 2015. Tickets can still be bought on its official website, rajakarcis.com, or on the spot ticket booths. You may also try your luck by joining quizzes on the social media bandwagon with prizes such as tickets here and here.


Kebetulan tahun ini saya akan berpindah dari menonton menjadi yang ditonton (bukan jadi yang jejingkrakan nyanyi ya, bisa ditimpukkin batu akik satu ton kalau sampai iya HAHA) sebagai Master of Ceremony alias MC. Gak nyangka bisa dapat kesempatan yang kayak mimpi ini, karena dulu jaman sekolah punya obsesi random bisa berdiri di atas panggung JJF saking rajinnya tiap tahun datang. Haha silly I know, but I really believe in one thing setelah beberapa tahun belakangan banyak terjadi hal luar biasa di hidup saya:

This year, I will be on stage (not to sing, obviously, I don't want to be thrown rocks by you HAHA) as a Master of Ceremonies aka MC. I can't believe I can get this opportunity by now. To tell you the truth, years ago when I was young I had that random obsession of standing on JJF stage. Haha silly I know, but seriously, I strongly believe in one thing after the past few years extraordinary things happen in my life:


Dare to DREAM BIG and DO something for it
'cause everything is POSSIBLE

Semoga kamu bisa jadi saksi terwujudnya mimpi saya di JJF 2015 ini ya.
See you at JIExpo Kemayoran!


Kemeriahan Cap Go Meh di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, disebut sebagai event terbesar di Asia Tenggara karena perayaan yang sangat berbeda dari tempat lainnya. Tahun ini perayaan tersebut akan jatuh pada 5 Maret 2015, sesuai perhitungan lima belas hari setelah tahun baru Imlek yang jatuh pada 19 Februari yang lalu.


Perayaan Cap Go Meh di kota yang dijuluki Kota Seribu Klenteng ini dimeriahkan oleh atraksi Tatung. Atraksi ini adalah tradisi yang sudah turun temurun di mana semua elemen masyarakat dari laki-laki, perempuan dan anak-anak berkumpul untuk menjadi media penolakkan roh jahat dan kesialan sepanjang tahun. Tatung ini lah yang memikat turis domestik maupun internasional untuk menyaksikannya sendiri di Singkawang.


Selama ritual Tatung, para peserta dirasuki dewa-dewa sehingga mengalami ketidaksadaran dan mampu melakukan hal-hal yang di luar batas kewajaran. Saya beruntung bisa melihat berbagai macam hal di luar akal sehat ini di depan mata saya sendiri! Menginjak pedang dengan kaki telanjang, menusukkan kawat baja di pipi tanpa luka sedikit pun, makan bola lampu.. sukses bikin saya bergidik ngeri tapi semakin penasaran.




Perkenalkan Datuk Kurata, tetua adat di salah satu komunitas yang melakukan ritual Tatung di Singkawang. Orangnya baik banget dan masih muda banget untuk dibilang 'tetua' adat. Saya dan tim Jejak Petualang tahun lalu disambut baik oleh Datuk dan kelompoknya untuk diperbolehkan ikut dari persiapan sampai ikutan parade. Itu lah mengapa saya tahu persis kengerian dan keseruan yang terjadi saat ritual Tatung ini.




Parade Tatung dilaksanakan sepanjang jalan-jalan utama Singkawang, seperti Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Sejahtera, Jalan Budi Utomo, Jalan Setia Budi dan berakhir di Jalan Niaga. Saya ikut parade, as in beneran ikut jalan beriring-iringan sama para Tatung, dari awal sampai akhir! Hitung-hitung olahraga deh itu parade berpuluh kilo di bawah terik matahari plus pakai hiasan kepalanya Datuk yang beratnya lumanyun. Plus mendadak saya merasa beken karena dijeprat-jepret sini sini. Padahal yang difoto sepertinya yang di sebelah saya ini sih…. Ha!








OTW Tatung, Happy Travel.
Diberdayakan oleh Blogger.