#ImlekNusantara Grebeg Sudiro, Chinese New Year Festive in Solo

/
0 Comments


Dung dung dung ces.. ces ces dung! Dung ces!
Alunan musik barongsai bercampur dengan riuh rendah suara ribuan pengunjung yang antusias ingin menonton. Hari Minggu pagi (15/2) yang cerah itu masyarakat kota Solo seakan tumplek di Pasar Gedhe untuk menjadi saksi mata kemeriahan puncak acara perayaan Imlek yang disebut-sebut sebagai Festival Grebeg Sudiro.







Acara ini dimeriahkan dengan karnaval dari berbagai komunitas, dari kreasi kue keranjang, kostum-kostum heboh, sampai pertunjukan barongsai dari berbagai elemen masyarakat. Uniknya, Angkatan Darat pun nari barongsai! Keren lho, tegap pakai seragam tapi nari barongsai, gahar pakai masker tengkorak gahar tapi main musik <3


 


Akulturasi budaya yang sangat cantik dan unik.
Yakin deh, nonton festival semacam ini bikin semakin bangga karena Indonesia satu tapi budayanya buanyak banget. Bhinneka Tunggal Ika! Kecuali budaya berdesak-desakan untuk nonton paling depan ya, yang bikin saya dan teman-teman #ImlekNusantara kedorong sampe mentok kebelakang dan akhirnya wefie daripada ngedumel :))



Tahun ini adalah tahun ke-8 penyelenggaraan festival Grebeg Sudiro dan baik peserta maupun penontonnya terus bertambah dari tahun ke tahun. Pemerintah kota Solo memang lagi gencar menggiatkan festival-festivaluntuk menarik turis dan meningkatkan perekenomian mereka dari sektor pariwisata. Tercatat sampai saat ini, Solo memiliki 62 festival dalam satu tahun! Angka yang fantastis dan saya rasa belum banyak yang ngeh. Mungkin ini saatnya promosi acara diperbanyak atau ya paling mudah lebih sering undang traveler untuk datang ke Solo, Pak.. (ceritanya ngomong ke Bapak walikota :p)




Saya pribadi sudah lumayan sering partisipasi di festival semacam ini. Tapi Grebeg Sudiro ini terasa berbeda karena saya menyatu dengan para penonton yang bejubel dan sangat beranekaragam. Ya, gak cuma performers aja yang bermacam-macam latar belakang, tapi juga yang dateng nonton. Tua, muda. Hitam, putih. Kaya, miskin. Walaupun di bawah terik matahari, semua tumpah ruah untuk menghibur dan dihibur. Pesta rakyat banget. :)





Sempet ngobrol juga sama para peserta karnaval yang kostumnya keren-keren banget. Itu kostum dari hiasan kepala, leher, sayap dan semuamuanya itu minimal sepuluh kilo sendiri lho! Edan, siap catwalk di Miss Universe ini mas-masnya :))
Pas gw coba hiasan kepalanya doang aja… beuh. Mayan tuh kalau dipake berjam-jam.





Kemeriahan hari itu diakhiri dengan foto bareng sama semua peserta Instameet Solo! Wow banyak banget para Instagrammers yang antusias ikutan, bahkan dari kota-kota tetangga kayak Jogja dan Semarang. Thanks to seleb-seleb instagram macem @puanindya @konservatif @niseng @rianassaf menggerakkan massa sebanyak ini :D





Sebelum balik istirahat kita ketemu sebentar sama bapak Walikota dan bapak Menteri Kemenparekraf untuk ngobrol sedikit tentang pariwisata dan kota Solo. Harapan kita sih festival semacam ini bisa belajar dari festival-festival yang sudah established lebih dulu, seperti Festival Cap Go Meh di Singkawang atau Jember Fashion Carnaval yang lebih teratur penontonnya diberi pagar pembatas serta penyediaan tempat sampah yang lebih banyak. Agak miris sih festival udah kece tapi pas bubaran sampah bertebaran…. oh well.





Dengan semarak perayaan hari raya Imlek ini, tunjukkan semangat keberagamanmu di kontes foto bertema Wonderful Imlek yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. Kontes ini berlangsung dari 5 Febuari sampai 31 Maret 2015. Hadiahnya seru banget! Tiket PP Jakarta - Singkawang, tiket PP Jakarta - Pangkal Pinang, uang tunai dan berbagai hadiah hiburan. Gampang kok ikutannya.. info selengkapnya di sini.

Good luck!


Photo courtesy:
Personal
Ferry Rusli (wide angle)


You may also like

Tidak ada komentar :

Diberdayakan oleh Blogger.